Jati Diri Bangsa Indonesia Dengan Ideologi Pancasila
Pancasila sebagai dasar negara Indonesia yang sudah ditentukan oleh para pendiri negara ini haruslah menjadi sebuah acuan dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara, berbagai tantangan dalam menjalankan ideologi Pancasila juga tidak mampu untuk menggantikan Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia, Pancasila terus dipertahankan oleh seluruh warga indonesia sebagai dasar negara, hal seperti itu membuktikan bahwa Pancasila merupakan ideologi yang sejati untuk bangsa Indonesia.
Ideologi Pancasila bersifat aktual, dinamis dan senantiasa menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Apapila suatu ideologi tidak memiliki dimensi fleksibilitas, maka ideologi itu akan mengalami kesulitan bahkan mungkin kehancuran dalam menghadapi tantangan zaman. Nilai-nilai Pancasila tidak boleh berubah, namun pelaksanaannya harus kita sesuaikan dengan kebutuhan dan tantangan nyata yang selalu akan kita hadapi dalam setiap kurun waktu. Sehingga bangsa dan negara Indonesia tidak mesti kehilangan jati dirinya, tetapi bangsa ini harus hidup di tengah-tengah pergaulan dunia yang serba modern. Konsep pembangunan modern harus membuat bangsa dan rakyat Indonesia membuka diri. Dalam upaya untuk meletakan dasar-dasar masyarakat modern, bangsa Indonesia bukan hanya menyerap masuknya modal, teknologi, ilmu pengetahuan, dan keterampilan, tetapi juga terbawa masuk nilai-nilai sosial politik yang berasal dari kebudayaan bangsa lain. Yang terpenting adalah bagaimana bangsa dan rakyat Indonesia mampu menyaring segala aspek yang masuk agar hanya nilai-nilai kebudayaan yang baik dan sesuai dengan kepribadian bangsa saja yang terserap. Sebaliknya, nilai-nilai budaya yang tidak sesuai apalagi merusak tata nilai budaya nasional mesti ditolak dengan tegas. Kunci jawaban dari persoalan tersebut terletak pada Pancasila sebagai pandangan hidup dan dasar negara. Bila rakyat dan bangsa Indonesia konsisten menjaga nilai-nilai luhur bangsa, maka nilai-nilai atau budaya dari luar yang tidak baik akan tertolak dengan sendirinya.
Sistem politik yang berkembang saat ini sangat kental dengan adanya faham liberalisme dan semakin menjauh dari sistem politik berdasarkan Pancasila yang seharusnya dibangun dan diwujudkan rakyat dan bangsa Indonesia. Terlihat jelas betapa demokrasi diartikan sebagai kebebasan tanpa batas. Hak asasi manusia (HAM) dengan saja keliru diterjemahkan dengan boleh berbuat semaunya dan tidak peduli apakah merugikan atau mengganggu hak orang lain. Budaya dari luar, khususnya faham liberalisme, telah merubah sudut pandang dan jati diri bangsa dan rakyat Indonesia. Pergeseran nilai dan tata hidup yang serba liberal memaksa bangsa dan rakyat Indonesia hidup dalam ketidakpastian. Dengan pandangan hidup, suatu bangsa mempunyai pedoman dalam memandang setiap persoalan yang dihadapi serta mencari solusi untuk segala permasalahan yang sedang dihadapi oleh bangsa dan negara Indonesia.
Dalam pandangan hidup terkandung konsep mengenai dasar kehidupan yang dicita-citakan oleh suatu bangsa. Dan juga terkandung pikiran-pikiran terdalam dan gagasan suatu bangsa mengenai wujud kehidupan yang dicita-citakan. Pada akhirnya pandangan hidup bisa diterjemahkan sebagai sebuah kristalisasi dari nilai-nilai yang dimiliki suatu bangsa yang diyakini kebenarannya serta menimbulkan tekad bagi bangsa yang bersangkutan untuk mewujudkannya. Karena itu, dalam pergaulan kehidupan berbangsa dan bernegara, bangsa Indonesia tidak bisa begitu saja mencontoh atau meniru model yang dilakukan bangsa lain, tetapi harus menyesuaikan dengan pandangan hidup dan kebutuhan bangsa Indonesia sendiri agar jati diri bangsa ini tetap bisa dipertahankan.

Penulis : Unknown ~ Sebuah blog yang menyediakan berbagai macam informasi

Artikel ini dipublish oleh Unknown pada hari Rabu, 26 Juni 2013. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar.sudah ada 2 komentar: di postingan
 

2 komentar:

diooda