Nama :
Muh.Eko.Setyawan
prodi : Produksi ternak/Semester 2
prodi : Produksi ternak/Semester 2
Bahan Pakan
Bahan pakan adalah segala
sesuatu yang dapat dimakan dan dapat dicerna sebagian atau seluruhnya tanpa
mengganggu kesehatan ternak yang memakannya. Bahan pakan terdiri dari 2 kelompok,
yaitu bahan pakan asal tanaman dan asal non tanaman (ternak atau ikan).
Berdasarkan sifat fisik dan kimianya dibedakan menjadi : Hijauan kering,
jerami, tanaman padangan rumput, silage dan haylage; hijauan segar; sumber
energi; sumber protein; suplemen vitamin, mineral; aditif dan non aditif.
Kualitas suatu bahan pakan ditentukan oleh kandungan zat nutrien atau komposisi
kimianya, serta tinggi rendahnya zat anti-nutrisi yang terkandung di dalam
bahan pakan.
Secara umum sumber bahan pakan
untuk ternak dibagi menjadi 2 yaitu hijauan dan non hijauan. Berdasarkan
asalnya, sumber hijauan banyak didapatkan dari jenis rumput, legum dan
daun-daunan sedangkan sumber non hijauan banyak didapatkan dari biji-bijian dan
bahan sumber mineral. Secara pengadaannya, hijauan dapat disediakan secara
alami ataupun buatan (dengan budidaya). Untuk pengadaan secara alami biasanya
sudah tersedia di alam atau tumbuh dengan sendirinya di lahan-lahan tertentu
seperti perkebunan, pertanian dan kehutanan. Sedangkan pengadaan secara
budidaya harus melalui penanaman dan pemeliharaan secara intensif.
1.
Potensi Hijauan
Hijauan adalah
salah satu jenis bahan makanan ternak yang berasal dari tanaman dan mengandung
zat-zat yang dibutuhkan oleh ternak. Berdasarkan penyajiannya, hijauan dibedakan
menjadi hijauan segar (Kadar air > 80 %) dan hijauan kering (Kadar air <
80 %). Setiap jenis hijauan memiliki karakteristik yang berbeda diantaranya
dari ciri, morfologi (bentuk, warna dan bau) dan nilai gizinya
Karakteristik
Hijauan
Setiap jenis hijauan memiliki karakteristik yang berbeda.
Dimulai dari perakaran, batang, helai daun, bunga, biji dan tipe pertumbuhan
dari masing-masing hijauan memiliki ciri dan morfologi yang khas mencakup
bentuk, warna dan bau. Berikut adalah beberapa contoh hijauan dengan
karakteristiknya.
1.1
Bahan Pakan yang berasal dari
tumbuh-tumbuhan
Daun-daunan
:Diantaranya Daun Pisang, Daun Ubi kayu dan Daun Ubi Jalar. Daun pisang dapat
diberikan dalam bentuk segar ataupun sisa pembungkusan. Daun pisang sisa
pembungkusan dapat diberikan sebagai pakan ternak ruminansia menggantikan daun
lamtoro (Urip Santoso dkk, 1984), sebelum diberikan daun pisang ini dibersihkan
dan dicuci dahulu. Sebaiknya daun-daun tersebut diberikan langsung agar zat
gizi tidak terlalu banyak hilang. Daun Ubi kayu dan Ubi Jalar dapat diberikan
dalam bentuk segar sebagai sumber protein dan vitamin B1, B2, C dan Provitamin
A.
·
Rumput Gajah
Tanaman
ini berasal dari Afrika daerah Perennial. Pada 1940 disebarkan ke Brazil
dan Australia kemudian dikembangkan secara komersil pada 1962. Penyebaran
tanaman ini dilakukan di Indonesia mulai tahun 1926. Tanaman ini memiliki ciri
morfologi sebagai berikut :
- Tinggi tanaman : 3–7 m.
- Panjang daun 16-90 cm dan Lebar daun 8-35 mm.
- Perakaran sampai 4,5 m di bawah permukaan tanah.
- Dalam satu rumpun terdiri dari 20-50 batang.
- Kultivar yang sudah ada : Afrika (tidak berbulu), Trinidad (tidak tahan penyakit Helminthosporium), Uganda (tahan penyakit Helminthosporium) dan Hawaii (tinggi).
- Memiliki keunggulan yaitu baik untuk bahan silage dan rumput potong dan kelemahannya adalah dengan meningkatnya umur tanaman maka akan disertai dengan meningkatnya rasio batang-daun sehingga mengakibatkan penurunan nilai nutrisi.
- Rumput Gajah dapat tumbuh beradaptasi pada ketinggian 0-3000 m dpl dengan curah hujan 1000-2500 mm/tahun. Kondisi kemasaman (pH) tanah yang baik untuk tanaman ini berkisar 5,5-7.
·
Lamtoro (Leucaena leucocephala)
Tanaman
legum berkayu yang berumur panjang ini tingginya bisa mencapai 10 m. Berasal
dari Amerika tengah (Meksiko) dan Amerika Selatan. Berakar dalam, daun menyirip
ganda, anak daun ellips agak oval dan kecil. Warna daun hijau tua agak kelabu.
Tumbuh baik pada tanah sedang sampai berat dengan ketinggian tempat 700-1.200 m
dpl dan curah hujan berkisar 700-1.650 mm/tahun. Jenis legum ini bisa dijadikan
sebagai sumber protein bagi ternak.
·
Turi (Sesbania grandiflora)
Sejenis
tanaman semak yang bisa mencapai tinggi 5-10 m dan tumbuh cepat di daerah
tropis yang lembab. Tanaman ini dapat tumbuh di dataran rendah sampai ketinggian
1.200 m dpl dengan curah hujan 2.000 mm/tahun. Tanaman ini banyak ditanam di
pematang sawah. Jenis legum ini memiliki bunga berukuran besar dan berwarna
putih tapi ada pula yang merah dan ungu. Daun berukuran bulat kecil dan
majemuk. Buahnya berbentuk polong yang panjang. Merupakan sumber vitamin
seperti pro vitamin A, B, C dan E dan sumber mineral terutama Ca dan P.
·
Kembang Sepatu (Hibiscus rosa
sinensis)
Tanaman
jenis perdu dengan tinggi 2-4 m. Daun bergerigi, memiliki tulang yang jelas,
berwarna hijau mengkilap dan mengandung lendir. Termasuk tanaman hias karena
memiliki bunga yang menarik dengan warna merah. Daunnya cukup disukai oleh
domba.
·
Pepaya (Carica papaya L.)
Merupakan
tanaman buah yang sering dibudidayakan baik di perkebunan ataupun di pekarangan.
Bentuk daun lebar dan bergerigi dengan warna hijau tua dan tulang daun terlihat
jelas. Pada bagian tangkai, batang dan buah yang masih mentah cukup banyak
mengandung getah yang berwarna putih. Tanaman ini memiliki bunga berwarna
kuning cerah dan beraroma. Buah dari tanaman ini memiliki banyak biji di
dalamnya dan saat buah mulai matang maka daging buahnya akan berwarna merah.
Biasanya tanaman ini dibiakkan dengan menggunakan biji. Daun dan buahnya cukup
disukai oleh ternak.
·
Jerami padi
Padi
merupakan produk pertanian utama untuk memenuhi kebutuhan makanan pokok
penduduk
Indonesia. Luas lahan yang tersedia cukup besar yaitu 11,5 juta hektar dengan
hasil
produksi
mencapai 52.078,8 ribu ton pada tahun 2003. Sehingga jerami padi merupakan
limbah
hasil pertanian yang sangat potensial untuk dimanfaatkan sebagai pakan ternak.
Jerami
padi Pemanfaatan jerami padi sebagai pakan ternak tidak begitu banyak
disebabkan serat kasarnya yang tinggi. Salah satu cara untuk mengurangi
kandungan serat kasar adalah dengan melalui proses amoniasi.
·
Jerami
jenis kacang-kacangan
Yang
sudah banyak dikenal dan digunakan oleh peternak adalah jerami kedelai, jerami
kacang hijau dan jerami kacang tanah. Jerami ini mengandung serat kasar lebih
rendah dan protein yang lebih tinggi (sekitar 15%) dibandingkan jerami padi.
Disamping itu jerami kacang-kacangan sifatnya lebih enak sehingga lebih disukai
ternak dibandingkan jerami padi
·
Jerami
Jagung
Jerami
jagung merupakan sisa dari tanaman jagung setelah buahnya dipanen dan dapat
diberikan pada ternak, baik dalam bentuk segar maupun dalam bentuk kering.
Pemanfaatan jerami jagung sebagai pakan ternak telah dilakukan terutama untuk
ternak sapi, kambing, domba (Reksohadiprodfo, 1979). Ditinjau dari nilai
gizinya jerami jagung lebih rendah dari jerami kacang-kacangan, tetapi masih
lebih baik dibandingkan nilai gizi jerami padi dan lebih disukai ternak.
·
Jerami
Ketela (Ubi) :
Ada
jenis ubi yang dikenal yaitu ubi kayu dan ubi rambat kandungan gizinya lebih
baik dari jerami padi dan umumnya digunakan oleh peternak pada saat musim
kemarau mencapai 29-50% dari jumlah pakan.
·
Limbah
tanaman lainnya :
Limbah
pertanian lainnya yang bisa dimanfaatkan sebagai pakan untuk ternak antara lain
(Ety Widayati, dkk 1996) antara lain kulit buah nanas (diberikan 15% dari
jumlah pakan), biji pepaya (diberikan 15% dari jumlah pakan) dan bungkil kelapa
sawit karet (diberikan 20% dari jumlah pakan). Limbah ini dapat diberikan langusng
kepada ternak.
·
Pelepah Daun Sawit
Dilihat dari
kandungan serat kasar, maka pelepah daun sawit dapat dijadikan sebagai sumber
pengganti serat kasar. Pemanfaatan pelepah daun sawit sebagai bahan pakan
ternak ruminansia disarankan tidak melebihi 30%. Untuk meningkatkan konsumsi
dan kecernaan pelepah dapat ditambahkan produk samping lain dari kelapa sawit
seperti inti sawit, Lumpur sawit, dan serat perasan buah (Warta Penelitian dan
Pengembangan pertanian, 2003).
·
Pucuk Tebu (Saccharum officinarum)
Sampai
saat ini pemanfaatan pucuk tebu sebagai pakan ternak ruminansia masih terbatas,
hal ini disebabkan kecernaan dan nilai gizinya rendah. Oleh karena itu, untuk
meningkatkan daya gunanya diperlukan tindakan pengolahan. Teknik yang
diperkenalkan Sutrisno et al., (1985).dalam pengolahan pucuk tebu dan
berhasil cukup baik adalah melalui perlakuan kimiawi (amoniasi).
2.
Berbagai Jenis Bentuk Pakan Konsentrat Ternak
Pakan konsentrat merupakan pakan penguat bagi ternak yang
terdiri dari campuran ataupun satu jenis bahan pakan. Pada umumnya bahan pakan
tersebut berasal dari berbagai macam bijib – bijian (contoh: Jagung), hasil
samping olahan bahan pangan (contoh: Bungkil Kedelai, Pollard, Dedak, Tepung
Ikan dll), limbah pertanian (contoh: Bekatul, Tumpi Jagung ), limbah industry
lainnya yang dapat dimanfaatkan untuk pakan ternak (contoh: Mie Instan Afkir,
Roti Afkir dll).
Pakan konsentrat tersebut diberikan pada ternak dalam
berbagai macam bentuk, yang biasanya disesuaikan peruntukkannya dengan jenis
ternak, umur ternak serta berdasarkan kebutuhan atau tujuan tertentu yang
berkaitan dengan efisiensi usaha ternak oleh pelaku pelaku usaha peternakan
(peternak, pabrikan pakan ternak, distributor bahan baku pakan ternak).
·
Bungkil
Kelapa
Bungkil
kelapa merupakan bahan pakan hasil samping pengolahan kelapa, baik itu minyak
kelapa atau yang lain. Merupakan bahan pakan sumber protein asal nabati,
mengandung protein kasar 20 – 26%. Digunakan sebagai bahan pendamping tepung
ikan dan jagung kning. Kelemahannya : karena kandungan minyak tinggi sehingga
mudah tengik menyebabkan mengganggu selera makan.
·
Onggok
Onggok adalah bahan pakan lokal
umum yang memiliki potensi sebagai sumber karbohidrat untuk pakan unggas.
Onggok dapat ditingkatkan menjadi pakan fungsional bahkan jika diperkaya dengan
bakteri fungsional seperti bakteri asam laktat (BAL).
·
Dedak
halus
Bahan
pakan unggas asal nabati yang paling banyak digunakan adalah dedak halus.
Kandungan nutrisi dedak halus adalah sebagai berikut: protein kasar 1890
Kkal/kg dan lemak kasar sebesar 8,3%. Dedak mempunyai kandungan serat kasar
13%. Bangsa unggas tidak mampu mencerna serat kasar lebih dari 4% karena serat
kasar inilah yang menjadi faktor pembatas sehingga dedak halus tidak dapat
digunakan secara berlebihan
·
Bekatul
Bekatul
merupakan bahan makanan yang berasal dari sosohan beras. Bekatul berbeda dengan
dedak atau pakan ternak karena bekatul tidak mengandung sekam, seperti dedak.Mempunyai
kandungan nutrisi yang sedikit berbeda dengan dedak kasar. Kandungan nutrisi
dari bekatul adalah energi metabolisme sebesar 1.630 Kkl/kg. protein kasar
10,8%, lemak kasar 2,9% dan serat kasar 4,9%.
·
Tepung
ikan
Tepung
ikan adalah produk berkadar air rendah yang diperoleh dari penggilingan ikan.
Produk yang kaya dengan protein dan mineral ini digunakan sebagai bahan baku
pakan.Tepung ikan pada umumnya terdapat
dalam formula ransum ungas komersial (mempunyai nilai ekonomis tinggi untuk
diperjualbelikan). Umumnya tepung ikan terdapat dalam ransum unggas yang dapat
menghasilkan produksi tinggi. Secara umum tepung ikan berkualitas baik
mengandung protein kasar 60% - 70%.
·
Tepung
tulang
Tepung tulang digunakan sebagai
sumber kalsium, terutama untuk unggas yang sedang/dalam masa pertumbuhan.
Sebagai sumber kalsium dan fosfat, tepung tulang mengandung posfor 12% - 15%
dan kalsium 24% - 30%. Tepung tulang adalah bahan hasil
penggilingan tulang telah diekstrak gelatinnya. Produk ini digunakan untuk
bahan baku pakan yang merupakan
sumber
mineral (terutama kalsium) dan sedikit asam amino.Pembuatan tepung tulang juga
merupakan upaya untuk mendayagunakan limbah tulang yang biasanya tidak terpakai
dan dibuang di rumah pemotongan hewan.
·
Bahan
pakan bentuk cair
Bahan
pakan berbentuk cair terutama minyak nabati maupun minyak hewani sering
digunakan pada unggas pedaging yang membutuhkan energi tinggi. Penggunaan bahan
pakan berbentuk cair (minyak) di
dalam ransum unggas. Selain membantu memenuhi kebutuhan energi juga menambah
selera nafsu makan ternak unggas. Selain itu juga dapat mengurangi sifat
berdebu pada ransum yang berbentuk tepung lengkap (All Mash). Contoh : minyak
nabati, mollases, minyak ikan dan lainnya.
Tetes
tebu limbah pabrik gula merupakan hal yang cukup
menarik untuk di analisa. Limbah yangdihasilkan berbentuk padat, gas, cair
masih perlu penengannan untuk menghabiskan limbah
tersebut.hasil limbah tebu sebelum terjadi kristalisasi gula di pabrik gula. Sebagai bahan campuran untuk pakan ternak unggas & ternak sapi, kambing , kelinci dan lain-lain
tersebut.hasil limbah tebu sebelum terjadi kristalisasi gula di pabrik gula. Sebagai bahan campuran untuk pakan ternak unggas & ternak sapi, kambing , kelinci dan lain-lain
A. Bahan pakan sumber protein
Bahan
pakan ternak yang merupakan sumber
protein, umumnya berasal dari bahan pakan asal hewan. Bahan pakan yang termasuk
dalam golongan ini adalah semua bahan pakan ternak unggas yang mempunyai
kandungan protein kasar lebih dari 20%. Antara lain: Tepung ikan, Tepung darah,
Tepung limbah udang, Tepung bulu terolah, Bungkil Kelapa, Bungkil Kedelai, dll
B. Bahan pakan sumber energi
Bahan
pakan ternak sumber energi umumnya
berasal dari bahan pakan nabati. Bahan pakan ini mengandung protein kurang dari
20% dan serat kasar kurang dari 18%. Bahan pakan ini contohnya antara lain :
Jagung, Dedak halus atau bekatul, Minyak nabati dan minyak ikan, Ubi
kayu/singkong dll.
C. Bahan pakan sumber vitamin
Vitamin
merupakan komponen organik yang mempunyai peranan penting di dalam metabolisme
tubuh ternak unggas. Vitamin dibutuhkan dalam jumlah sedikit tetapi sangat
dibutuhkan oleh unggas. Kekurangan vitamin akan segera terlihat yaitu pada
tahan pupuk unggas terhadap penyakit. Bahan pakan yang merupakan sumber vitamin
antara lain: Hijauan segar, Tepung hijauan,Feed supplement. Feed additive untuk memperbaiki
kualitas produksi. Contohnya antara lain adalah hormon, enzim dan premiks
shiiip bro
BalasHapussebaiknya di tambah dengan gambar dari masing-masing contoh jenis pakan yang di sebutkan agar memperjelas dari pengertian tersebut
BalasHapus